Hindari penggunaan obat tetes mata, periksa alasannya

TEMPO.CO, JakartaKesehatan mata hal ini sering diabaikan dan orang sering melewatkan pemeriksaan rutin tahunan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 40 persen orang di Amerika Serikat tidak pernah memeriksakan mata mereka.

“Tidak sampai Anda memiliki masalah mata dan bersyukur masih bisa melihat,” kata Michelle Holmes, dokter mata di Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California.

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi kesehatan mata Anda. Anda bisa rutin memeriksakan kesehatan mata, memakai kacamata hitam saat keluar rumah, dan tidak memakai lensa kontak saat berenang. Namun, ada satu hal yang sering diabaikan, yaitu penggunaan obat tetes mata.

“Saya tertarik dengan mereka yang suka menggunakan obat tetes mata untuk pengobatan mata merah “Padahal mata merah bisa menjadi pertanda adanya masalah serius,” kata Holmes HuffPosting.

Kondisi yang lebih serius
Bila mata teriritasi, warnanya menjadi merah atau alergi, pembuluh darah di bagian depan mata membesar. “Itulah yang membuat bagian putih mata menjadi merah,” kata Holmes.

Periklanan

Jika pembuluh darah meradang, pasti ada yang tidak beres. Ini bisa jadi hanya masalah ringan, seperti berkedip, atau bisa juga merupakan tanda kondisi serius, seperti infeksi, glaukoma, atau abrasi kornea.

Obat tetes mata untuk sementara dapat mengembalikan warna merah menjadi normal. Namun, obat tetes tersebut juga dapat menutupi masalah sebenarnya. Sebaiknya periksakan mata Anda ke dokter agar penyakitnya dapat terdeteksi. Jika masalah ini tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk infeksi dan, dalam kasus terburuk, kehilangan penglihatan.

Pilihan Editor: Efek samping penggunaan obat tetes mata sebagai pengobatan jerawat



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *